Pesantren Dinilai Berperan Strategis Bangun Kesadaran Hukum, IAIH Batam Gelar Seminar Hukum

- Redaksi

Jumat, 16 Mei 2025 - 17:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa dan civitas akademika IAIH Batam antusias mengikuti Seminar & Diskusi Hukum bertema “Strategi dan Tantangan dalam Membangun Kesadaran Hukum” di Aula Kampus Hidayatullah, Ahad (4/5/2025)./Dok.Ist

Mahasiswa dan civitas akademika IAIH Batam antusias mengikuti Seminar & Diskusi Hukum bertema “Strategi dan Tantangan dalam Membangun Kesadaran Hukum” di Aula Kampus Hidayatullah, Ahad (4/5/2025)./Dok.Ist

KANNIADVOKASI.ID – Mahasiswa Jurusan Hukum Islam Institut Agama Islam Hidayatullah (IAIH) Batam menggelar seminar dan diskusi hukum bertajuk “Strategi dan Tantangan dalam Membangun Kesadaran Hukum” pada Ahad, 6 Dzulqaidah 1446 H (4 Mei 2025 M).

Kegiatan ini berlangsung di Aula Kampus Hidayatullah, Tanjung Uncang, Batam, dan dihadiri oleh jajaran dosen, mahasiswa, serta Rektor IAIH Batam, Muhammad Siddik, M.Pd.

Dua narasumber dihadirkan dalam forum ini, yaitu Dr. Dudung A. Abdullah, S.H., M.H., M.Ag., Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Hidayatullah, dan Dipo Septiawan, S.H., M.H., Hakim Pengadilan Negeri Batam.

Keduanya membahas secara mendalam persoalan kesadaran hukum dalam kerangka negara hukum yang berkeadilan.

Dr. Dudung A. Abdullah menggarisbawahi pentingnya peran pesantren sebagai aktor strategis dalam membangun kesadaran hukum masyarakat.

Menurutnya, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai institusi pendidikan agama, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang dapat menginternalisasi nilai-nilai keadilan melalui pendekatan hukum Islam.

“Pesantren harus menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai hukum yang adil dan berkarakter. Dengan memperkuat kurikulum fiqh, ushul fiqh, dan diskusi hukum kontemporer, santri dapat memahami hukum dalam perspektif yang menyeluruh,” ujarnya.

Dudung juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pesantren dan lembaga hukum formal seperti LBH.

Ia mengusulkan pelatihan paralegal bagi kiai, guru, dan santri sebagai langkah strategis memperkuat peran pesantren sebagai pusat literasi dan advokasi hukum, khususnya di wilayah pedesaan yang minim akses informasi hukum.

Sementara itu, Dipo Septiawan menyoroti bahwa kesadaran hukum masyarakat merupakan fondasi tegaknya supremasi hukum.

Ia menjelaskan bahwa rendahnya tingkat literasi hukum dan minimnya kepercayaan publik terhadap institusi hukum menjadi tantangan utama saat ini.

“Tanpa kesadaran hukum, regulasi hanya menjadi formalitas. Maka dari itu, pendekatan edukatif yang masif dan kontekstual perlu digalakkan,” ujarnya.

Strategi yang ditawarkan antara lain adalah memperluas edukasi hukum lewat media sosial, mengintegrasikan pendidikan hukum di sekolah-sekolah, serta melibatkan tokoh masyarakat dalam penyuluhan hukum.

Dipo juga menekankan perlunya penggunaan bahasa yang inklusif agar hukum lebih mudah diterima di tengah masyarakat multikultural seperti Batam.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara akademisi, praktisi hukum, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem hukum yang partisipatif dan terpercaya.

Rektor IAIH Batam, Muhammad Siddik, M.Pd., dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan seminar tersebut.

Ia menegaskan bahwa mahasiswa hukum Islam memiliki tanggung jawab besar dalam menjembatani nilai-nilai syariah dengan sistem hukum nasional.

“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan, membawa nilai keadilan hukum yang bersumber dari tradisi Islam ke dalam kehidupan sosial yang majemuk,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, IAIH Batam menegaskan komitmennya dalam mencetak intelektual hukum yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kontribusi nyata terhadap penegakan hukum yang adil dan berkeadaban. (Red)

 

Berita Terkait

Ngadu Langsung ke KDM, Warga Tamansari Teriak Ditindas PT PMC: Tanah Saya Diambil, Saya Dipukul
Ci Dede Kembali Tersandung! Diduga Pakai Surat Ukur Palsu, PAMI Perjuangan Desak Polisi Tetapkan Tersangka
PT PMC Babat Lahan Saat Warga Demo, Rumah Penggarap Rata dengan Tanah
Petani Digusur, PT PMC Dituding Kuasai Lahan Terlantar Selama 27 Tahun
Ci Dede Kuasai HPT Tanpa SKT, KANNI Desak Aparat Bertindak Tegas
Warga Tiga Desa Demo PT PMC, Tuntut Hentikan Aktivitas dan Premanisme
Cemarkan Nama Baik Tanpa Konfirmasi, Akun Akan Gugat Media ke Polisi dan Dewan Pers
Warga Tugu Jaya Protes Pemasangan Tiang WiFi Ilegal oleh PT Handayani Fiber
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest


0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 14:55 WIB

Ci Dede Kembali Tersandung! Diduga Pakai Surat Ukur Palsu, PAMI Perjuangan Desak Polisi Tetapkan Tersangka

Kamis, 10 Juli 2025 - 21:05 WIB

Ci Dede Kuasai HPT Tanpa SKT, KANNI Desak Aparat Bertindak Tegas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:15 WIB

Cemarkan Nama Baik Tanpa Konfirmasi, Akun Akan Gugat Media ke Polisi dan Dewan Pers

Rabu, 9 Juli 2025 - 17:28 WIB

Gubernur Dedi Mulyadi Murka! Proyek Lapangan Golf di Bogor Diduga Picu Banjir, Warga Taman Sari Ancam Demo

Senin, 7 Juli 2025 - 02:15 WIB

Ketua KANNI Kabupaten Bogor: Transparansi Dana Desa Bukan Sekadar Formalitas

Minggu, 6 Juli 2025 - 08:27 WIB

Aktivis Soroti Tambang Emas Ilegal Ratatotok, Minta Bareskrim Turun Tangan

Sabtu, 5 Juli 2025 - 13:41 WIB

PETI Bergaya Korporasi Marak di Ratatotok, Tokoh Pemuda Desak Penutupan Tambang Milik DT

Jumat, 4 Juli 2025 - 09:53 WIB

Polsek Ratatotok Razia Knalpot Brong dan Sajam, Warga Apresiasi

Berita Terbaru

Haidy Arsyad, Ketua KANNI Kabupaten Bogor

Pemerintah Daerah

Pemimpin Baru, Tantangan Lama: KANNI Kabupaten Bogor Soroti Isu Penting

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:44 WIB