Manado – Anggota Ormas Prabowo Subianto Center (PSC) Sulawesi Utara, Rahmat Mokoginta, atau yang akrab disapa Mat Abo’ Mokoginta, menyerukan agar pemerintah, terutama Presiden Prabowo Subianto, memberikan perhatian serius terhadap nasib ribuan penambang rakyat di Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara.
Mat Abo’ menegaskan, penambang rakyat di Ratatotok hingga kini masih berjibaku dengan berbagai persoalan.
Mulai dari minimnya akses legalitas, lemahnya keselamatan kerja, hingga ketidakpastian ekonomi keluarga yang menggantungkan hidup dari hasil tambang rakyat.
“Kami berharap Pak Prabowo menaruh perhatian besar kepada para penambang di Ratatotok. Mereka bukan penjahat lingkungan, tapi rakyat kecil yang berjuang mencari nafkah. Negara harus hadir dengan solusi nyata, bukan sekadar penertiban,” tegas Mat Abo’ dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, penambang rakyat merupakan bagian penting dari roda ekonomi daerah.
Aktivitas tambang rakyat di Ratatotok tidak hanya menghidupi ribuan keluarga, tetapi juga menggerakkan sektor perdagangan dan jasa di wilayah Sulawesi Utara.
“Penambang rakyat justru membantu menghidupkan perekonomian lokal. Mereka perlu dibina dan diberi ruang legal, bukan disudutkan,” ujar Mat Abo’.
Ia mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk duduk bersama mencari jalan tengah.
Pemerintah, kata dia, tidak cukup hanya menertibkan tambang rakyat, tapi juga wajib menyediakan regulasi yang berpihak serta akses kerja yang sah.
“Kalau pemerintah hanya menutup tanpa solusi, masyarakat akan kehilangan mata pencaharian. Yang dibutuhkan sekarang adalah bimbingan, regulasi berpihak, dan perlindungan hukum bagi penambang rakyat,” lanjutnya.
Mat Abo’ juga menyoroti pentingnya pendekatan humanis dan dialogis dalam menangani konflik tambang rakyat.
Ia menilai pendekatan represif hanya memperkeruh situasi dan memperlebar jurang antara pemerintah dan masyarakat.
“Kita percaya kepemimpinan Pak Prabowo mampu membawa perubahan positif. Beliau selalu berpihak pada rakyat kecil, dan kami yakin nasib penambang rakyat di Ratatotok juga akan diperhatikan,” tutup Mat Abo’.
Seruan ini menjadi cerminan kegelisahan masyarakat tambang di Sulawesi Utara yang berharap kebijakan pemerintah benar-benar berpihak pada rakyat kecil bukan justru menyingkirkan mereka dari sumber penghidupan. (C1)






























