Warga Tuding Ada Pembiaran, Minta Bupati Turun Langsung ke Lokasi Konflik
CIJERUK – Bupati Bogor Rudi Susmanto akhirnya merespons soal konflik pengrusakan lahan di wilayah Tamansari.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Cijeruk, Kamis (7/8/2025), Rudi menegaskan bahwa laporan-laporan dari warga sudah diterima dan proses penanganan akan dilakukan secara bertahap.
Kami sudah menerima laporan dari beberapa wilayah. Semua tahapan akan kami tempuh bersama-sama,” kata Rudi dalam konferensi pers usai agenda kunjungan.
Rudi juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Kabupaten Bogor.
Ia mengaku belum bisa membahagiakan semua pihak, namun berkomitmen untuk terus berupaya memberikan yang terbaik.
“Saya hadir untuk seluruh masyarakat. Atas nama pemerintah, saya mohon maaf karena belum mampu memenuhi harapan seluruh warga Kabupaten Bogor. Kami akan terus berupaya,” ucapnya.
Namun di sisi lain, kritik tajam datang dari Mardi, salah satu penggarap yang lahannya digusur hingga rata dengan tanah.
Ia meminta Bupati Rudi Susmanto segera menghentikan aktivitas yang dilakukan oleh PT PMC.
“Kami butuh pemimpin yang pro-rakyat, bukan pro perusahaan. Jangan hanya retorika! Hentikan kegiatan PT PMC. Kami rakyat kecil merasa dibiarkan,” tegas Mardi.
Ia juga menyesalkan sikap Pemkab Bogor yang dinilainya lambat dan tidak serius dalam menanggapi pengrusakan lahan.
“Pak Bupati harus turun langsung ke lokasi. Kalau benar berpihak kepada rakyat kecil, buktikan!” tantangnya.
Tak hanya itu, Mardi juga menuding aparat Muspika dan Muspida Tamansari berpihak ke PT PMC.
Ia meminta Kapolres dan Dandim menindak tegas anggotanya yang ikut dalam eksekusi lahan tanpa mempertimbangkan rasa kemanusiaan.
“Mereka bukan hanya tidak netral, tapi justru terlibat langsung dalam perusakan tanaman kami. Kami minta keadilan!” seru Mardi. (Red)